Until Dawn

Until Dawn Remake : Game Horror Menegangkan Bikin Susah Tidur

Until Dawn adalah game horor interaktif yang melibatkan kamu dalam setiap keputusan yang diambil. Game ini dapat dianggap sebagai pelopor bagi game sejenis seperti The Quarry, The Dark Pictures Anthology, dan The Casting of Frank Stone.

Dalam permainan ini, kamu akan mengendalikan delapan karakter yang berbeda-beda sesuai dengan alur cerita yang sedang dimainkan. Karakter-karakter tersebut adalah Sam, Josh, Jessica, Mike, Ashley, Chris, Emily, dan Matt, yang masing-masing memiliki kepribadian unik.

Game ini terbagi menjadi 10 Chapter. Sepanjang alur cerita akan muncul seorang psikiater bernama Dr. Hill di tengah-tengah transisi segmen. Tugasnya adalah menganalisis pilihan-pilihan yang kamu buat dan menjelaskan konsekuensinya terhadap jalannya cerita permainan. Meskipun tidak terlibat langsung dalam cerita, kehadirannya memberikan hiburan tersendiri.

until dawn

8 Karakter Until Dawn

Karakter utama pertama dalam game ini adalah Samantha, yang biasa dipanggil Sam. Ia adalah seorang gadis yang tekun, penuh pertimbangan, dan pemberani. Dengan rambut pirang, Sam tidak menyukai kekerasan dan memiliki sifat yang hangat, sehingga ia menjadi sosok yang disukai banyak orang.

Selanjutnya ada Josh, saudara dari dua saudari kembar yang hilang setahun yang lalu, Beth dan Hannah. Josh digambarkan sebagai sosok yang gigih, kreatif, dan suka bersenang-senang. Meskipun sedikit usil, ia memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Sam.

Kemudian, ada Jessica, seorang gadis supel yang mudah percaya, provokatif, sedikit nakal, dan bercita-cita menjadi model. Ia tidak menyukai belajar dan lebih suka berpesta. Jessica sering memanfaatkan kecantikannya untuk keuntungan pribadi, hingga berhasil menarik perhatian Mike, yang rela meninggalkan Emily demi dirinya.

Mike adalah pemuda tampan khas Amerika dengan rambut dan mata cokelat. Ia digambarkan sebagai orang yang cerdas, bersemangat, persuasif, dan karismatik. Karena kelebihan-kelebihan ini, Mike sangat populer di kalangan wanita. Dalam prolog, ia masih berpacaran dengan Emily, tetapi setahun kemudian, saat Chapter 1 dimulai, Mike sudah mencampakkannya dan kini berkencan dengan Jessica.

Selanjutnya, ada Ashley, yang digambarkan sebagai sosok yang teoritis, penuh rasa ingin tahu, dan sedikit sensitif. Ia menyukai buku dan bercita-cita menjadi seorang penulis. Secara diam-diam, Ashley menyimpan perasaan terhadap Chris, tetapi tidak berani mengungkapkannya.

Karakter berikutnya adalah Chris, seorang laki-laki geek yang setia, protektif, dan humoris. Ia sangat mencintai teknologi dan tidak suka berada di tempat tanpa koneksi internet. Chris juga menyukai Ashley, namun ia belum pernah menyatakannya karena takut diejek oleh teman-temannya, terutama Josh.

Kemudian, ada Emily, mantan pacar Mike yang digambarkan sebagai gadis cerdas, banyak akal, dan memiliki IPK sempurna 4.0. Sayangnya, ia memiliki mulut tajam yang sering mencibir orang lain dan tidak suka jika keinginannya tidak terpenuhi. Sifatnya agak sombong dan terkadang menyebalkan.

Terakhir, ada Matt, yang dikenal sebagai sosok yang menyenangkan dan ramah. Sifat ramahnya membuatnya tampak baik di antara sekelompok remaja ini. Namun, di sisi lain, ia sedikit penakut dan mudah menyerah, sifat yang sering dimanfaatkan oleh pacarnya, Emily, untuk menekannya.

until dawn

The Butterfly Effect

Berbeda dengan game horor lain seperti Resident Evil atau Silent Hill, di dalam game ini kamu tidak bakal mencari sumber daya seperti peluru, amunisi, atau item penyembuh dan tidak perlu menyelesaikan berbagai teka-teki untuk melanjutkan cerita berikutnya. Tugas kamu adalah memenuhi tujuan yang ditampilkan di layar sambil membuat berbagai keputusan yang akan menentukan nasib para karakter berdasarkan pilihan yang tersedia.

Intinya adalah bagaimana kamu dapat menyelamatkan delapan karakter ini hingga fajar menyingsing dari berbagai bahaya yang mengancam nyawa mereka. Terkadang, kamu hanya perlu diam saja tanpa memilih opsi yang muncul sampai waktu habis.

Until Dawn merupakn game yang pertama memakai mekanik The Butterfly Effect dari tahun 2015. Meskipun sudah sembilan tahun berlalu, mekanik ini tetap menarik karena dampaknya terhadap peristiwa di masa depan dari setiap pilihan kecil yang kamu buat, baik itu dalam hubungan antar karakter maupun dalam menentukan hidup matinya karakter.

Ketakutan yang kamu rasakan saat memainkan game ini bukan disebabkan oleh kurangnya senjata, minimnya sumber daya, atau terjebak dalam kegelapan, melainkan karena ketidaktahuan kamu tentang apa yang dihadapi oleh karakter hingga terungkap di paruh akhir cerita. Oleh karena itu, game ini sering kali mengejutkan kamu dengan berbagai jumpscare yang cukup banyak muncul di awal hingga pertengahan permainan.

Until Dawn

New Controls

Berbeda dengan versi aslinya yang menggunakan kamera tetap, kali ini kamu diberi kebebasan untuk mengendalikan kamera di berbagai lokasi, sehingga dapat melihat lebih banyak area yang sebelumnya tidak terjangkau. Hal ini mempermudah pencarian totem.

Sesi Quick Time Event (QTE) tetap ada ketika karakter kamu berlari untuk menghindari bahaya atau situasi serupa. Selain itu, kontrol tipe “Don’t Move” juga diterapkan kembali, di mana tidak boleh melakukan banyak menggerakkan kontroler untuk mempertahankan posisi karakter yang sedang bersembunyi atau dalam situasi lainnya.

Aspek Visual dan Audio

Versi remake ini menggunakan Unreal Engine 5 menggantikan Decima Engine dari versi originalnya, menghasilkan peningkatan visual yang signifikan, terutama pada model karakter dan teknik pencahayaan yang lebih baik dalam menciptakan suasana horor. Sudut pandang baru yang lebih dekat juga memberikan perspektif yang berbeda.

Namun, Ballistic Moon hanya melakukan sedikit motion-capture ulang untuk beberapa adegan baru, sementara animasi lama masih digunakan, membuat gerakan karakter tampak kaku dan ekspresi wajahnya terlihat aneh. Selain itu, performa game menurun menjadi 30 fps, yang tidak konsisten dan lebih rendah dibandingkan versi original yang berjalan di 60 fps pada PS5.

Desain suara mengalami beberapa perubahan, dengan efek suara yang lebih mencekam untuk atmosfer horor, tetapi banyak soundtrack dari versi original yang hilang, mengurangi rasa nostalgia. Sulih suara karakter masih sama dengan versi lama, tampaknya menggunakan aset suara lama tanpa rekaman ulang.

Until Dawn versi remake bukanlah game yang buruk, tetapi mungkin tidak terlalu dibutuhkan saat ini, mengingat usianya yang belum genap satu dekade dan belum dianggap sebagai game retro.